poker terbaik dan terpercaya
agen bola terbaik dan terpercaya
2011-06-27T19:34:00+01:00 ...
http://example.com/mypage Mon, 27 Jun 2011 19:34:00 +0100 ...
http://example.com/mypage 2011-06-27T19:34:00+01:00 ...
  • Judi Poker Terbaik

    HOT PROMO BONUS NEW MEMBER 30%

  • Poker Terbaik Uang Asli

    HOT PROMO BONUS DEPOSIT 10%

  • Bandar Poker Terbaik Uang Asli

    LAYANAN 24 JAM CS PROFESIONAL

Senin, 24 April 2017

KELAKUAN KAKAK IPAR YANG LIAR

Kakak Ipar yang Liar



Awal kisah saat saya pergi untuk menjenguk ke tempat saudara oleh bapak ku yang berada di kampung , karena udah lama sekali gak ada tali silaturahmi persaudaraan. Saya yang dari kampung Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar, Jawa Timur menuju ke kota Surabaya Kecamatan Asemrowo Kelurahan Greges.


Nah disitulah tempat tujuan saya yang di utus orang tua saya dari kampung. Selama berjam-jam ak menuju ke kota surabaya menggunakan bis umum. Sebelumnya aku juga memilih bis yang mengarah ke tempat itu.


Dan pada akhirnya udah sampai di lokasi , sesuai dengan alamat yang di tuliskan bapak saya. Namun untuk memastikan lebih , saya juga bertanya-tanya pada orang di sekitarku. Nah , akhirnya ketemu juga rumah yang saya tuju.


Waduuuh...waduuuhh...ternyata alamat rumah yang saya tuju lumayan gede juga. Saya lumayan terbengong melihat rumah nya dari saudara bapak saya (sambil geleng2 kepala). Setibanya saya berada di depan rumah yang tertutup dengan pagar rumah yang gede, saya memejet bel yang berada dekat dengan pintu gerbang pagarnya.

“ teeeet....teeeett....tetttt..” berulang kali saya memenetnya , biar ada yang cepet keluar. Terus datanglah seorang ibu2 yang memakai daster menghampiriku.
Ibu2 : maaf , cari siapa ya Mas..??
Saya : iya bu , saya mau cari Om Fahri, saudara dari Bapak saya yang bernama Pak Hartono.
Ibu2 : oh , tuan Fahri ya Mas..??
Saya : iya ibu..,
Saya : maaf , ibu ini siapa nya ya...?
Ibu2 : iya Mas, saya pembantu yang bekerja disini Mas. Oh , ternyata yang saya ajak bicara dari tadi adalah pembantu dari Om Fahri,
Saya : oiya bibi , saya ponakannya dari OM Fahri.
Bibi : duh mas mas ..maaf ya , bibi baru tau.
Bibi : kenapa tadi gak bilang dari tadi Mas..?
Saya : iya , gpp kok bi.
Bibi : oiya , tadi Tuan Fahri pesan pada bibi, bibi hampir lupa.
Bibi : Tuan Fahri sedang pergi luar kota Mas.
Bibi : gapapa kan Mas, tapi ada neng Fara yang ada di rumah kok Mas..,
Bibi : oiya , neng Fara juga tau kok Mas, dan Neng Fara juga nunggu kedatangan Mas.

Kemudian saya di ajak masuk kedalam rumah yang lumayan gede dan bersih ini. Banguan rumahnya sangat istimewa sekali, serba ornamen hiasan yang menempel dan terpajang. Setelah saya masuk sambil melihat-lihat bangunan rumah nya , saya di persilahkan duduk sama bibi yang menuntunku ke arah ruang tamu.
Begitu sudah di ruang tamu , saya lalu duduk di sofa yang empuk banget dan nyaman sekali.

Uh,,,begini tho jadi orang kaya...hmmmmm, saya sedikit gembira sekali merasakan nya, meskipun hanya sebentar saja. Setelah duduk di ruang tamu gak terlalu lama , datangalah Neng Fara yang ternyata sangat cantik dan lebih tua dari sepertinya.

Penampilan nya saat dia mendatangiku dengan pakain yang begiu minim, sangat santai sekali cara berpakain kalo di rumahnya. Neng Fara yang mengenakan celana pendek jeans yang hampir menyentuh selakangannya dan berbusana kaos singlet aja yang begitu kendor, sehingga sedikit terlihat benjolan dada dari samping tubuhnya. Oiya saya hampir lupa, nama saya Rudi dengan usia 20 tahun.

Neng fara begitu cwaaaaantik dan eksotik di mataku saat pertama kali ak melihat nya selam udah bertahun-tahun lama waktu kami masih kecil sekali. Gak begitu lama ak duduk di sofa , dia memnghampiri ku dan tersenyum kepadaku.

Neng Fara : Gimana tadi selama perjalanan , kesasar gak Rud??
Saya : Ooh , enggak kok Kak.
Saya : kan saya naik bis yang udah ada arah tujuannya. Sisanya tinggal saya tanya2 aja ke orang2 sekitar Kak..,
Neng Fara : Ooh,,bagus lah , pikirku kamu kesasar dan gak jadi dateng kemari Rud.
Saya : ya jadi donk kak, kan Bapak saya juga udah pesen kok.
Neng Fara : ok , baiklah kamu udah dateng kesini , kami juga sangat seneng kok. Bibi yang dari tadi berdiri di sekitar ruangan tamu kemudian di suruh sama neng Fara.
Neng Fara : oiya BI . Tolong antarkan Rudi ke kamarnya ya Bi....,
Bibi : Baik Neng Fara..

Kemudian saya mengikuti ajakan bibi yang mau menuju ke kamar untuk istirahatku sejenak. Saya sangat sennag sekali bisa mendiami rumah segede ini , meskipun hanya beberapa saat.

Maklum saya orang kampung, yang jauh dari kota. Dan sesampainya di kamar yang di arahkan , saya beres2 sebentar dengan barang bawaan saya , dan kemudian saya tidur untuk istirahat sebentar. Karena lumayan capek selama dalam perjalanan menuju ke kota surabaya.

Nah udah beberapa jam, saya udah tertidur dan saat nya saya untuk mandi karena jam udah menunjukkan jam pagi. Setelahnya saya habis mandi saya iseng2 aja menuju ke halaman belakang rumah yang ada kolam renang nya, taman belakangnnya lumayan luas dan bersih , sangat sejuk di mata ketika menikmati halaman belakang rumah Om Fahri.
Saat saya melamun menikmati kolam renang yang tertiup angin sepoi, ujug2 terdengar suara yang lembut dan manja menyapa di telingaku.

Duh,,,saya jadi terkejut jadinya , dan lamuan ku jadi buyar ketika saya menoleh ke arah belakang tubuh saya. Ohh,,,dan ternyata malah Neng Fara yang pagi2 itu sedang mengenakan baju tidurnya yang tipis dengan memegang segelas air susu dan ternyata Neng Fara juga abis bangun dari tidur dan sambil menikmati pemandangan halaman belakang. Kemudian saya menyapanya,

Saya : eh , neng Fara . udah bangun juga tho.

Saya sedikit salah tingkah karena neng Fara saat itu sedang mengenakan baju tidur yang begitu tipis yang bermotif polkadot. Di samping itu juga neng Fara juga tersenyum mani kepadaku. Dan sepertinya tatapan matanya yang memancarkan aura binal mengarah kepadaku.

Dia sedikit memandangi ke arah bagian bawahku , karena ada sat itu saya hanya mengenakan celana boxer aja. Saya kira dengan saya memakai celana pendek tidak ada yang melihat , dan saya kira neng Fara juga masih bobok. Lama kemudian neng Fara berbicara kepadaku,

Neng Fara : lho Rud, kamu mau berenang , apa sudah dari berenang ??
Saya : bom kok Neng , kebetulan hanya menikmati pemandangan pagi dan udara pagi.

Neng Fara : ternyata kamu ganteng juga ya Rud....??

Dengan ucapan yang neng Fara lontarkan , saya sedikit kaget ketika neng Fara juga mendekati saya. Ntah apa yang ada di pikirannya , tiba2 tindakan neng Fara juga membuatku grogi dan kikuk.
Karena dengan ulah nya saya gak bisa bergerak dengan bebas. Giman gak bisa gerak dengan bebas Guys...lha penis saya di pegang begitu aja , tanpa ijin ke saya kok...???
saya malah tambah takut..takut2 gimana gitu guyss...!! Kemudian saya memberanikan diri, dan berkata :

Saya : Oiya neng Fara , saya mau ke kamar dulu ya Neng Fara.
Neng Fara : Tuggguuuu...Rud...!! aku ingin minta tolong ke kamu kok , kamu malah pergi sih..??
Neng Fara : Kamu mau pijitin aku sebentar !!!
Neng Fara : Kaki ku rasaya sedikit kaku !! kamu mau mijitin sedikit kaki ku Rud ??
Neng Fara : kemarin waktu jalan2 ke mall agak terkilir kaki ku Rud.

Dan setelah dia meminta ku untuk memijatnya , tanpa saya belom membalas ucapan nya , neng Fara langsung duduk telentang di kursi santai di deket2 kolam renang tersebut.

Disaat neng fara sudah terduduk dan menunggu saya untuk memijitnya, baju tidur yang di pakainya sedikit terbuka di bagian selakangannya dan tenyata saya melihat sekelibat yang berbentuk tali yang menyimpang dan berwarna merah cerah dan itu ternyata Gstring yang di kenakan nya.

Bentuk CD yang hanya menutupi bagian Miss V nya aja. Saat saya melihat sekilas , ternyata selakangannya sangat bersih dan putih mulus dengan bulu jembut yang sedikit tipis menyamping.

Bujuuuuuuuuugg Buseeeeeeeeeeeettt....,model Cdnya yang aduuhai...ketika saya melihat jembut yang menyamping sedikit rasa2 nya kontol ku mulai bereaksi.
Saya hanya bisa menahan nafas dan mengalihkan pandanganku supaya kontolku tidak menegang lagi !! namun dengan kesadaran Neng Fara , Neng Fara juga malah beraksi dengan mengangkangkan kaki nya yang keseleo itu.

Dan saat itu juga , saya terpaksa melihat pemandangan tertutup yang berwarna merah menyala. Paha yang saya pegang ternyata sangat licin dan mulusss banget guyss !!
GILEEEEE !!!

Neng Fara : Oiya Rud, tologn pijit di bagian itu ya Rud ?? N slowly aja ya .
Dan kemudian saya mengikuti permintaannya, dengan memijit kaki nya yang mulus itu. Perasaanku juga deg2gan juga saat saya menyentuh bagian pahanya dan terlihat selakangan nya itu. Dengan kesempatan yang ada , saya mencoba melirik pada bagian yang tertutup itu , di sela2 selakangannya yang menawan itu.

Dan ternyata Neng Fara menyadarinya dengan gelagat ku yang mengarah pada bagian selakangannya. Saya malah salah tingkah aja , dan saya terus fokus aja memegang kaki nya neng Fara. Saat itu menjadi pengalamanku ketika memijat kakinya Neng Fara.

Kemudian jeda beberapa hari , dan kebetulan saya menginap Di rumah Om Fahri sudah tiga hari, dan ternyata OM Fahri juga blom dari tugas dinas nya.
Di samping itu juga saya juga pingin bertemu dengan Om Fahri dan Tante Fahri namun apaa di kata hanya Neng Fara yang menemaniku untuk saat ini. Neng Fara termasuk anak tunggal dari Om Fahri, jadi dia sendirian aja kalo di rumah dan di temani bibi yang selalu membantunya. Hari berganti hari kami saling sering bertatapan dan neng Fara yang selalu menemaniku.

Kadang2 kalo lagi bete, kami juga nonton film bersama-sama, nonton adegan porno juga pernah. Heheheh...!!!
sungguh memang kebiasan mirip bule2 aja ya , bebas begitu aja ! Di kala itu saat malam hari, ketika neng Fara sedang nonton film , ntah film apaan ?

saya juga gak begitu tahu, namun terdengar sepertinya dia meringik sakit-sakitan.saya tak tahu kenapa , apa yang sebenarnya terjadi pada neng Fara. Suat terdengar
“ aduuuuh....aduuuhhh......aduuuuhhh.....” tolong aku Rud ????

Dengan memegangi kaki nya yang masih keseleo itu. Dan saya bergerak menuju ke tempatnya dn memastikan apa yang sebenarnya terjadi,
Saya : ada apaa Neng Fara ?
Saya : apa yang terjadi ?
Neng Fara : Oiya Rud, kaki ku kok rasa2nya sakit lagi ya ?
Neng Fara : ak minta tolong , tolong tuntun ak ke kamar ak ya Rud ?
Sambil memegangi kakinya itu. Di saat itu , saya malah panik sendiri dan binggung !!!
Saya :apa perlu saya panggil bibi juga Neng Fara ?
Namun dengan tanggap , ucapan yang keluar dari mulut neng Fara ,
Neng Fara : AAAh, gak usah aja Rud....!! lagian dia juga udah tidur,
Neng Fara : udah bibi , biarain tidur aja , dia juga capek seharian bekerja Rud !!

Kemudian Neng Fara saya tuntun menuju ke kamarnya, di ruangan lantai 2 kamarnya. Setelah tiba di dalam kamarnya, neng Fara memelukku, saya malah jadi binggung tak karuan di buatnya.

Dan setelahnya di dalam kamarnya, neng fara rebahan di ranjang nya dengan terlentang !
Aduhaaai !!! pemandangan apa lagi ini yang di buatnya. Dengan gaya terlentangnnya yang begitu seksi dan mempesona , saya menghela nafas panjang berkali-kali dan rasanya tak kuat rasanya di dalam kamar neng Fara. Kemudian saya mencoba balik dan keluar dari kamar neng Fara, namun neng Fara mencegahku untuk keluar dari kamarnya.

Neng Fara : kamu mau kemana Rudi??? Kok pergi sih ?
Neng Fara : bisa minta tolong lagi , untuk mijitin kaki ku Rud ?
Ketika saya mendengar ucapan dari neng Fara, saya juga tak tega untuk meninggalkannya dalam keadaan kaki nya sakit sebegitunya.

Dengan begitu , saya mengikuti ucapannya untuk tetap tinggal di dalam kamarnya dan berniat untuk memijatnya kembali.
Namun ketika saya berpaling kembali , ternyata ada pemandangan yang tak terduga. Neng Fara tiba2 melepaskan baju longgar nya di depan mataku. Dan kini yang terlihat payudara yang semok yang menyembul yang masih tertutup dengan bra yang di kenakannya.

Haduh...kontolku serasa mau meledak aja , ketika melihat payudara yang semok itu. Dengan tubunya neng Fara yang indah itu, kontolku serasa mau memberontak di hadapannya.

Saat saya liat mimik mukanya yang memanja untuk di pijitin lagi, dengan gaya bibir yang sedikit di gigit di bawah membuat saya horny aja. Sekali lagi kontolku mau terbang bebas aja. Lalu dengan perintahnya, saya mengikuti aja arahahnya dan merapatkan barisan ke temat ranjangnya.

Setelahnya sampai di ranjang Neng Fara, secara tiba2 neng Fara malah bergerak dengan sehatnya dan tak terjadi apa2 pada kakinya. Kemudian dia mencengkramku dengan cepat di atas ranjang.

Dan saat itu juga neng Fara dengan bringas malah menyosooor bibirku dengan ganas. Perempuan yang binal ini , ternyata dengan cepat melakukan serangan kepadaku. Dan tak kusangka baju yang saya kenakan terlucuti semua nya tanpa saya sadari.

Saya : Duh , neng ...saya malah gak berani Neng Fara ??
Saya : saya takut Neng !!! ntar kalo ketahuan Bibi gimana Neng.
Neng Fara : ooh,,,kalo kamu menolak dengan ajakan ku , kamu malah ak teriakin lho !!
Dengan ucapan dari neng Fara , saya hanya terdiam aja dan tidak bisa berkutik apa2. Kemudian neng Fara kembali beraksi dan segera melancarkan serangan dengan menciumi saya berulang-ulang.

Di samping itu jilatan nya neng Fara sampai kemana-mana, sampai2 ke bagian dada ku yang sedikit berbulu.
Menjadikan neng Fara, tambah binal aja karena saya yang memiliki dada berbulu. Dengan sigap tangan nya juga beraski, dengan mengelus-ngelus bagian kontol ku yang sudah bengkak !!

Dan saya juga tak kalah juga ,saya juga beraksi dengan menciumi bibirnya dan kemudian bibirku mengarah ke bagian payudaranya yang mekel itu. Bra yang menutupinya kemudian saya lucuti , dan langsung aja saya serobot pada bagian pentinya yang sudah mengeras yang berwarna merah jambu.

Segar sekali rasanya saat saya menjilatinya, sensasi begitu enak seperti di awang awang kenikmatan. Setelah capek saling emut-emutan dan basah2 dengan lendir masing2, kemudian mulutku mengarah ke bagan bawah puser nya,dan neng Fara sedikit geli dengan jilatan ku yang basah ini. Lama kelaman gaya kami berubah menjadi jungkir balik, saya yang sedang menjilati bagian memek nya, dan neng Fara juga menjilati bagian kontol saya yang tegang mirip roket apolo.

Wooow...sagat nikmat sekali rasanya , sensasi yang luar biasa rasana !!!!

Neng Fara : Ayoo Rud !! terus lanjut Rudd !! Enaaaakkk Rudd !!
Neng Fara : Dont Stop !!

Dan ternyata seiring berjalannya jilatanku , ada cairan yang keluar dari lubang mekinya neng Fara !! ternyata cairan orgasme dari Neng Fara telah muncraat ke arah mulutku dan seketika aja , cairan itu saya telan begitu aja.

Rasanya sungguh enak sekali Guyss !! coba deh Guys , perlu di coba !!

Dengan adegan seperti itu, saya jadi makin terangsang dan birahi kerasss !!!

Lalu lidah ku, ku masuk2kan ke dalam dengan ujung lidah untuk menggerayangi lubang mekinya. Setelah bosan dengan gaya tersebut, kami pun berganti dengan posisi saya dengan berdiri, dan Neng Fara bergaya jongkok dengan mengemut ngemut kontolku yang mencuat ke depan.

Tak ku sangka neng Fara sangaat mahir mengemut-emut kontolku dengan lahaaap !! selama 5 menit tan kontolku terus di emut2 dan di kunyah2 nya dengan liar, sehingga tak lama-lama cairan pejuh ku muncraat

“Cruuuuuuuuuoooooooooot.......Ccccrooooooooooooottttttt..........Jrrrrrrrrroooooooooooot .......”
Semburan pejuhku tepat mengenai mukannya dan sebagian masuk ke dalam mulut nya Neng Fara. Ahhhh, begitu lega rasaanya , pejuh yang tertahan di dalam zakar ku.

Saya : Ayooo neng Fara !! enak Neeeng Faraaa !!
Saya : Ahhhh......Oohh.......,

Kontol yang masih di mainkannya di dalam mulutnya , terus saya mainkan maju dan mundur begitu seterusnya. Terus sebagian pejuh yang masih tersisa di dalam kontolku akan keluar lagi sepertinya , dan saya berkata lagi kepada Neng Fara,

Saya : Neng , saya mau keluar lagi kayaknya Neng Fara.... 
Saya : “ Uuhhhhhh......Uuuuuuhhhh........”

Lalu saya keluarkan lagi di dalam mulut Neng Fara , dan sepertinya muut neng Fara penuh dengan pejuh2ku. Dan kemudian neng Fara juga menelan nya dan tak melepashnya keluar.
Woooowww.. ganas sekali neng Fara ini, setelah beberapa saat kontolku sedikit mengendur dan saya kemblai yang beraksi membuat ereksi neng fara kembali.

Eh , tak lama kemudian setealah yang saya perbuat ke Neng Fara , kontolku terasa bangkit dari kubur dan tegang lagi bagaikan pasaak bumi “stroong” dan setelah saya cukup buat neng Fara orgasme, saya mengarahkan kontolku ke lubang mekinya yang sudah membasah.

Dan untuk kali ini , saya berada posisi di atas tubuh darui neng Fara. Setelah usaha yang keras untuk memasukkan kontolku yang tadinya begitu sulit , karena kepala kontolku begitu mekar dan bengkak, jadi agak kesulitan untuk menerobosnya.

Dan kemudian Bleeeessss, ,,,,terbenamlah semua kntolku di liang surga dunia.
Neng Fara : “ ahhhhh...........aaahhhh.....”
Jeritan neng Fara membuat saya jadi bringas kembali, dan neng Fara berkata lagi ,
Neng Fara : masukin lagi donk rudi sayaang , yang dalaam lagi ya sayaaang !!!

Dengan gerakannya yang pinggulnya ikut naik dan turun mengikuti irama genjotanku yang saya lakukan. Dan sekiranya tenaga power sudah maksimal, saya dorong dalam2 masuk ke liang mekinya dengan kerasnya dan cepat.

Sehingga neng Fara sedikit menjerit agak keras karena tusukan yang bertubi-tubi. Kemudian selang beberapa genjotan, akhirnya saya kembali muncrat
“ Jroooottt.......Crroooooootttt......Crooooottttt”

Saya : Neng , saya udah keluar lagi nih Neng..,
Neng Fara : genjot lagi ya sayang , ak juga mau keluar nih , bentar lagi !!!!

Dengan ucapan dan permintaan dari neng Fara , saya mencoba menggenjotnya meskipun sedikit kontol agak loyo. Dan akhirnya neng Fara memuncratan kembali cairan orgasme nya.

“ Ccriiiitttt.....Crrriittttt.....Crrriiiitttt...”

Neng Fara kyaknya sudah melemas ketika melepaskan cairan pejuhnya, sesaat kontolku masih berada di dalam mekinya rasa2 nya ada rasa senduut2 di dalam mekinya.

Neng Fara melemas dan tubuhnya kayaknya bergetar di bagian selakangannya. Setelah beberapa menit kemudian Nenga Fara tersenyum kepadaku dan sepertinya dia puas sekali dengan adegan2 yang saya perbuat kepadanya.

Lalu neng Fara memeluk mesra mendengkapku Oke guys , sekian dulu ya cerita dari kakak iparku yang brangasan. Lain kali , saya akan lanjut cerita yang lebih menarik lagi ya Guys.

SELESAI.



Minggu, 23 April 2017

Asmara Birahi Bu Tetty Seksi

Asmara Birahi Bu Tetty Seksi



Namaku Priambudhy Saktiaji, teman-teman memanggilku Budhy. Aku tinggal di Bogor, sebelah selatan Jakarta. Tinggiku sekitar 167 cm, bentuk wajahku tidak mengecewakan, imut-imut kalau teman-teman perempuanku bilang. Langsung saja aku mulai dengan pengalaman pertamaku ‘make love’ (ML) atau bercinta dengan seorang wanita. Kejadiannya waktu aku masih kelas dua SMA (sekarang SMU).

Saat itu sedang musim ujian, sehingga kami di awasi oleh guru-guru dari kelas yang lain. Kebetulan yang mendapat bagian mengawasi kelas tempatku ujian adalah seorang guru yang bernama Ibu Netty, umurnya masih cukup muda, sekitar 25 tahunan. Tinggi badannya sekitar 155 cm. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, bentuk wajahnya oval dengan rambut lurus yang di potong pendek sebatas leher, sehingga memperlihatkan lehernya yang jenjang.

Yang membuatku sangat tertarik adalah tonjolan dua bukit payudaranya yang cukup besar, bokongnya yang sexy dan bergoyang pada saat dia berjalan. Aku sering mencuri pandang padanya dengan tatapan mata yang tajam, ke arah meja yang didudukinya. Kadang, entah sengaja atau tidak, dia balas menatapku sambil tersenyum kecil. Hal itu membuatku berdebar-debar tidak menentu. Bahkan pada kesempatan lain, sambil menatapku dan memasang senyumnya, dia dengan sengaja menyilangkan kakinya, sehingga menampakkan paha dan betisnya yang mulus.

Di waktu yang lain dia bahkan sengaja menarik roknya yang sudah pendek (di atas lutut, dengan belahan disamping), sambil memandangi wajahku, sehingga aku bisa melihat lebih dalam, ke arah selangkangannya. Terlihat gundukan kecil di tengah, dia memakai celana dalam berbahan katun berwarna putih. Aku agak terkejut dan sedikit melotot dengan ‘show’ yang sedang dilakukannya. Aku memandang sekelilingku, memastikan apa ada teman-temanku yang lain yang juga melihat pada pertunjukan kecil tersebut.

Ternyata mereka semua sedang sibuk mengerjakan soal-soal ujian dengan serius. Aku kembali memandang ke arah Ibu Netty, dia masih memandangku sambil tersenyum nakal. Aku membalas senyumannya sambil mengacungkan jempolku, kemudian aku teruskan mengerjakan soal-soal ujian di mejaku. Tentu saja dengan sekali-kali melihat ke arah meja Ibu Netty yang masih setia menyilangkan kakinya dan menurunkannya kembali, sedemikian rupa, sehingga memperlihatkan dengan jelas selangkangannya yang indah.

Sekitar 30 menit sebelum waktu ujian berakhir, aku bangkit dan berjalan ke depan untuk menyerahkan kertas-kertas ujianku kepada Ibu Netty. “Sudah selasai?” katanya sambil tersenyum. “Sudah, bu….” jawabku sambil membalas senyumnya. “Kamu suka dengan yang kamu lihat tadi?” dia bertanya mengagetkanku. Aku menganggukkan kepalaku, kami melakukan semua pembicaraan dengan berbisik-bisik. “Apa saya boleh melihatnya lagi nanti?” kataku memberanikan diri, masih dengan berbisik. “Kita ketemu nanti di depan sekolah, setelah ujian hari ini selesai, ok?” katanya sambil tersenyum simpul. Senyum yang menggetarkan hatiku dan membuat tubuhku jadi panas dingin.

Siang itu di depan gerbang sekolah, sambil menenteng tasnya, bu Netty mendekati tempatku berdiri dan berkata, “Bud, kamu ikuti saya dari belakang” Aku mengikutinya, sambil menikmati goyangan pinggul dan pantatnya yang aduhai. Ketika kami sudah jauh dari lingkungan sekolah dan sudah tidak terlihat lagi anak-anak sekolah di sekitar kami, dia berhenti, menungguku sampai di sampingnya. Kami berjalan beriringan. “Kamu benar-benar ingin melihat lagi?” tanyanya memecah kesunyian. “Lihat apa bu?” jawabku berpura-pura lupa, pada permintaanku sendiri sewaktu di kelas tadi pagi. “Ah, kamu, suka pura-pura…” Katanya sambil mencubit pinggangku pelan. Aku tidak berusaha menghindari cubitannya, malah aku pegang telapak tangannya yang halus dan meremasnya dengan gemas. bu Netty balas meremas tanganku, sambil memandangiku lekat-lekat.

Akhirnya kami sampai pada satu rumah kecil, agak jauh dari rumah-rumah lain. Sepertinya rumah kontrakan, karena tidak terlihat tambahan ornamen bangunan pada rumah tersebut. Bu Netty membuka tasnya, mengeluarkan kunci dan membuka pintu. “Bud, masuklah. Lepas sepatumu di dalam, tutup dan kunci kembali pintunya!” Perintahnya cepat. Aku turuti permintaannya tanpa banyak bertanya. Begitu sampai di dalam rumah, bu Netty menaruh tasnya di sebuah meja, masuk ke kamar tanpa menutup pintunya.

Aku hanya melihat, ketika dengan santainya dia melepaskan kancing bajunya, sehingga memperlihatkan BH-nya yang juga terbuat dari bahan katun berwarna putih, buah dadanya yang putih dan agak besar seperti tidak tertampung dan mencuat keluar dari BH tersebut, membuatnya semakin sexy, kemudian dia memanggilku. “Bud, tolong dong, lepasin pengaitnya…” katanya sambil membelakangiku. Aku buka pengait tali BH-nya, dengan wajah panas dan hati berdebar-debar. Setelah BH-nya terlepas, dia membuka lemari, mengambil sebuah kaos T-shirt berwarna putih, kemudian memakainya, masih dengan posisi membelakangiku. T-shirt tersebut terlihat sangat ketat membungkus tubuhnya yang wangi.

Kemudian dia kembali meminta tolong padaku, kali ini dia minta dibukakan risleting roknya! Aku kembali dibuatnya berdebar-debar dan yang paling parah, aku mulai merasa selangkanganku basah. Kemaluanku berontak di dalam celana dalam yang rangkap dengan celana panjang SMA ku. Ketika dia membelakangiku, dengan cepat aku memperbaiki posisi kemaluanku dari luar celana agar tidak terjepit. Kemudian aku buka risleting rok ketatnya. Dengan perlahan dia menurunkan roknya, sehingga posisinya menungging di depanku. Aku memandangi pantatnya yang sexy dan sekarang tidak terbungkus rok, hanya mengenakan celana dalam putihnya, tanganku meraba pantat bu Netty dan sedikit meremasnya, gemas.

“Udah nggak sabar ya, Bud?” Kata bu Netty.

“Maaf, bu, habis bokong ibu sexy banget, jadi gemes saya….”

“Kalo di sini jangan panggil saya ‘bu’ lagi, panggil ‘teteh’ aja ya?”

“Iya bu, eh, teh Netty”

Konsentrasiku buyar melihat pemandangan di hadapanku saat ini, bu Netty dengan kaos T-shirt yang ketat, tanpa BH, sehingga puting susunya mencuat dari balik kaos putihnya, pusarnya yang sexy tidak tertutup, karena ukuran kaos T-shirt-nya yang pendek, celana dalam yang tadi pagi aku lihat dari jauh sekarang aku bisa lihat dengan jelas, gundukan di selangkangannya membuatku menelan ludah, pahanya yang putih mulus dan ramping membuat semuanya serasa dalam mimpi.

“Gimana Bud, suka nggak kamu?” Katanya sambil berkcak pinggang dan meliuk-liukkan pinggulnya.

“Kok kamu jadi bengong, Bud?” Lanjutnya sambil menghampiriku.

Aku terdiam terpaku memandanginya ketika dia memeluk leherku dan mencium bibirku, pada awalnya aku kaget dan tidak bereaksi, tapi tidak lama. Kemudian aku balas ciuman-ciumannya, dia melumat bibirku dengan rakusnya, aku balas lumatannya. “Mmmmmmmmmhhhhhhhhhhh….” Gumamnya ditengah ciuman-ciuman kami. Tidak lama kemudian tangan kanannya mengambil tangan kiriku dan menuntun tanganku ke arah payudaranya, aku dengan cepat menanggapi apa maunya, kuremas-remas dengan lembut payudaranya dan kupilin-pilin putingnya yang mulai mengeras.

“Mmmmhhhh….mmmmmhhhhh” Kali ini dia merintih nikmat. Aku usap-usap punggungnya, turun ke pinggangngya yang tidak tertutup oleh kaos T-shirtnya, aku lanjutkan mengusap dan meremas-remas pantatnya yang padat dan sexy, lalu kulanjutkan dengan menyelipkan jari tengahku ke belahan pantatnya, kugesek-gesek kearah dalam sehingga aku bisa menyentuh bibir vaginanya dari luar celana dalam yang dipakainya.

Ternyata celana dalamnya sudah sangat basah. Sementara ciuman kami, berubah menjadi saling kulum lidah masing-masing bergantian, kadang-kadang tangannya menjambaki rambutku dengan gemas, tangannya yang lain melepas kancing baju sekolahku satu per satu.

Aku melepas pagutanku pada bibirnya dan membantunya melepas bajuku, kemudian kaos dalam ku, ikat pinggangku, aku perosotkan celana panjang abu-abuku dan celana dalam putihku sekaligus. Bu Netty pun melakukan hal yang sama, dengan sedikit terburu-buru melepas kaos T-shirtnya yang baru dia pakai beberapa saat yang lalu, dia perosotkan celana dalam putihnya, sehingga sekarang dia sudah telanjang bulat.

Tubuhnya yang putih mulus dan sexy sangat menggiurkan. Hampir bersamaan kami selesai menelanjangi tubuh kami masing-masing, ketika aku menegakkan tubuh kembali, kami berdua sama-sama terpaku sejenak. Aku terpaku melihat tubuh polosnya tanpa sehelai benangpun. Aku sudah sering melihat tubuh telanjang, tetapi secara langsung dan berhadap-hapan baru kali itu aku mengalaminya. Payudaranya yang sudah mengeras tampak kencang, ukurannya melebihi telapak tanganku, sejak tadi aku berusaha meremas seluruh bulatan itu, tapi tidak pernah berhasil, karena ukurannya yang cukup besar. Perutnya rata tidak tampak ada bagian yang berlemak sedikitpun. Pinggangnya ramping dan membulat sangat sexy. Selangkangannya di tumbuhi bulu-bulu yang sengaja tidak dicukur, hanya tumbuh sedikit di atas kemaluannya yang mengkilap karena basah.

Tubuh telanjang yang pernah aku lihat paling-paling dari gambar-gambar porno, blue film atau paling nyata tubuh ABG tetanggaku yang aku intip kamarnya, sehingga tidak begitu jelas dan kulakukan cepat-cepat karena takut ketahuan. Kebiasaan mengintipku tidak berlangsung lama karena pada dasarnya aku tidak suka mengintip.

Sementara bu Netty memandang lekat kemaluanku yang sudah tegang dan mengeras, pangkalnya di tumbuhi bulu-bulu kasar, bahkan ada banyak bulu yang tumbuh di batang kemaluanku. Ukurannya cukup besar dan panjangnya belasan centi. “Bud, punyamu lumayan juga, besar dan panjang, ada bulunya lagi di batangnya” katanya sambil menghampiriku.

Jarak kami tidak begitu jauh sehingga dengan cepat dia sudah meraih kemaluanku, sambil berlutut dia meremas-remas batang kemaluanku sambil mengocok-ngocoknya lembut dan berikutnya kepala kemaluanku sudah dikulumnya. Tubuhku mengejang mendapat emutan seperti itu. “Oooohhhh…. enak teh….” rintihku pelan.

Dia semakin bersemangat dengan kuluman dan kocokan-kocokannya pada kemaluanku, sementara aku semakin blingsatan akibat perbuatannya itu. Kadang dimasukkannya kemaluanku sampai ke dalam tenggorokannya. Kepalanya dia maju mundurkan, sehingga kemaluanku keluar masuk dari mulutnya, sambil dihisap-hisap dengan rakus. Aku semakin tidak tahan dan akhirnya…, jebol juga pertahananku. Spermaku menyemprot ke dalam mulutnya yang langsung dia sedot dan dia telan, sehingga tidak ada satu tetespun yang menetes ke lantai, memberiku sensasi yang luar biasa. Rasanya jauh lebih nikmat daripada waktu aku masturbasi.

“Aaaahhhh… ooooohhhhh…. teteeeeehhhhh!” Teriakku tak tertahankan lagi.

“Gimana? enak Bud?” Tanyanya setelah dia sedot tetesan terakhir dari kemaluanku.

“Enak banget teh, jauh lebih enak daripada ngocok sendiri” jawabku puas.

“Gantian dong teh, saya pengen ngerasain punya teteh” lanjutku sedikit memohon.

“Boleh…,” katanya sambil menuju tempat tidur, kemudian dia merebahkan dirinya di atas ranjang yang rendah, kakinya masih terjulur ke lantai.

Aku langsung berlutut di depannya, kuciumi selangkangannya dengan bibirku, tanganku meraih kedua payudaranya, kuremas-remas lembut dan kupilin-pilin pelan puting payudaranya yang sudah mengeras. Dia mulai mengeluarkan rintihan-rintihan perlahan. Sementara mulutku menghisap, memilin, menjilat vaginanya yang semakin lama semakin basah. Aku permainkan clitorisnya dengan lidahku dan ku emut-emut dengan bibirku.

“Aaaaaahhhhh… ooooohhhhhh, Buuuuddddhyyyyy…, aku sudah tidak tahan, aaaaauuuuuhhhhhh!” Rintihannya semakin lama semakin keras. Aku sedikit kuatir kalau ada tetangganya yang mendengar rintihan-rintihan nikmat tersebut. Tetapi karena aku juga didera nafsu, sehingga akhirnya aku tidak terlalu memperdulikannya. Hingga satu saat aku merasakan tubuhnya mengejang, kemudian aku merasakan semburan cairan hangat di mulutku, aku hisap sebisaku semuanya, aku telan dan aku nikmati dengan rakus, tetes demi tetes. Kakinya yang tadinya menjuntai ke lantai, kini kedua pahanya mengapit kepalaku dengan ketat, kedua tangannya menekan kepalaku supaya lebih lekat lagi menempel di selangkangannya, membuatku sulit bernafas. Tanganku yang sebelumnya bergerilya di kedua payudaranya kini meremas-remas dan mengusap-usap pahanya yang ada di atas pundakku.

“Bud, kamu hebat, bikin aku orgasme sampai kelojotan begini, belajar darimana?” Tanyanya. Aku tidak menjawab, hanya tersenyum. Aku memang banyak membaca tentang hubungan sexual, dari majalah, buku dan internet. Sementara itu kemaluanku sudah sejak tadi menegang lagi karena terangsang dengan rintihan-rintihan nikmatnya bu Netty. Akupun berdiri, memposisikan kemaluanku didepan mulut vaginanya yang masih berkedut dan tampak basah serta licin itu.

“Aku masukin ya teh?” Tanyaku, tanpa menunggu jawaban darinya, aku melumat bibirnya yang merekah menanti kedatangan bibirku.

“Oooohhhh…” rintihnya,

“Aaaahhhh…” kubalas dengan rintihan yang sama nikmatnya, ketika kemaluanku menembus masuk ke dalam vaginanya, hilanglah keperjakaanku. Kenikmatan tiada tara aku rasakan, ketika batang kemaluanku masuk seluruhnya, bergesekan dengan dinding vagina yang lembut, hingga ke pangkalnya.

Bu Netty merintih semakin kencang ketika bulu kemaluanku yang tumbuh di batang kemaluanku menggesek bibir vagina dan clitorisnya, matanya setengah terpejam mulutnya menganga, nafasnya mulai tersenggal-senggal.

“Ahh-ahh-ahh auuuu!” Kutarik lagi kemaluanku perlahan, sampai kepalanya hampir keluar. Kumasukkan lagi perlahan, sementara rintihannya selalu di tambah teriakan kecil, setiap kali pangkal batang kemaluanku menghantam bibir vagina dan clitorisnya. Gerakanku semakin lama semakin cepat, bibirku bergantian antara melumat bibirnya, atau menghisap puting payudaranya kiri dan kanan.

Teriakan-teriakannya semakin menggila, kepalanya dia tolehkan kekiri dan kekanan membuatku hanya bisa menghisap puting payudaranya saja, tidak bisa lagi melumat bibirnya yang sexy.

Sementara itu pinggulnya dia angkat setiap kali aku menghunjamkan kemaluanku ke dalam vaginanya yang kini sudah sangat basah, sampai akhirnya, “Buuudddhhyyyyyy…. aku mau keluar lagiiiiii… oooohhhhhh… aaahhhhh” teriakannya semakin kacau.

Aku memperhatikan dengan puas, saat dia mengejan seperti menahan sesuatu, vaginanya kembali banjir seperti saat dia orgasme di mulutku. Aku memang sengaja mengontrol diriku untuk tidak orgasme, hal ini aku pelajari dengan seksama, walaupun aku belum pernah melakukan ML sebelum itu. Bu Netty sendiri heran dengan kemampuan kontrol diriku.

Setelah dia melambung dengan orgasme-orgasmenya yang susul- menyusul, aku cabut kemaluanku yang masih perkasa dan keras. Aku memberinya waktu beberapa saat untuk mengatur nafasnya. Kemudian aku memintanya menungging, dia dengan senang hati melakukannya. Kembali kami tenggelam dalam permainan yang panas.

Sekali lagi aku membuatnya mendapatkan orgasme yang berkepanjangan seakan tiada habisnya, aku sendiri karena sudah cukup lelah, kupercepat gerakanku untuk mengejar ketinggalanku menuju puncak kenikmatan. Akhirnya menyemburlah spermaku, yang sejak tadi aku tahan, saking lemasnya dia dengan pasrah tengkurap diatas perutnya, aku menjatuhkan diriku berbaring di sebelahnya.

Sejak kejadian hari itu, aku sudah tidak lagi melakukan masturbasi, kami ML setiap kali kami menginginkannya. Ketika aku tanya mengapa dia memilihku, dia menjawab, karena aku mirip dengan pacar pertamanya, yang membuatnya kehilangan mahkotanya, sewaktu masih SMA. Tapi bedanya, katanya lagi, aku lebih tahan lama saat bercinta (bukan GR lho). Saat kutanya, apa tidak takut hamil?, dengan santai dia menjawab, bahwa dia sudah rutin disuntik setiap 3 bulan.



Sabtu, 22 April 2017

Perkosaan Dengan Sepupu Sendiri Luna & Dita

PERKOSAAN DENGAN SEPUPU SENDIRI
LINA DAN DITA




Kenalin saya Romi, saya ingin berbagi dalam kisah pengalaman Seks saya, yang terjadi sekitar 10 tahun yang silam. Ini merupakan pengalaman saya yang sangat dasyat dan di luar nalar, sekaligus yang mendebarkan jantung saya dan membuat gairah Seks saya meningkat.

Saat itu saya anak kuliahan di sebuah perguruan tinggi di Semarang. Saat itu umur saya 23 tahun , dengan tinggi badan yang atletis 178 cm. Dengan postur badan seperti ini saya lakukan dengan giat berolahraga, karena hobi saya bermain futsal.

Selain itu saya yang selalu di andalkan dalam pertandingan team di kampus saya. Masa itu,saya tidak lah sulit untuk mencari pacar. Karena saya yang terhitung anak gaul dan banyak pergaulan saya. Apalagi saya orang yang tergolong ekonOmi yang mapan, untuk tumpangan saya setiap hari untuk berangkat kuliah, saya pake Pajero Sport dengan sedikit modifikasi.

Dengan masa itu saya sering bergonta-ganti pasangan, apalagi teman cewek yang bisa saya ajak kencan untuk tidur bareng. Dari kalangan sama, temen mahasiswa atau dari karyawati perkantoran berbagai macam profesi.

Apalagi dari kalangan majalah cover girl yang saya sudah punya chanelnya, jadi saya sudah paham dari kalangan cover girls. Mereka selain cantik – cantik juga memiliki permainan – permainan Seks yang luar biasa bahkan sama sekali diluar semua pengetahuan dan fantasi Seks saya.

Tapi siapapun dan apapun yang saya lakukan dalam petualangan Seks saya tetap saja Birahi birahi saya tidak pernah terpuaskan..,

Karena adanya dua orang gadis yang selalu ada dalam otak saya dan darah saya yaitu Luna dan Dita yang selalu saya bayangkan wajah dan tubuhnya dan saya sebut – sebut namanya saat saya sedang berhubungan Seks dengan semua cewek , mereka sangat menggiurkan , entah kenapa….,

Begitu terobsesinya saya sampai – sampai suatu ketika saya pernah memaksa mengganti nama – nama cewek yang sedang saya tiduri dengan nama Luna atau Dita…..,

Terserah apa yang ada dalam pikiran teman kencan saya itu , saya tidak peduli yang penting rasanya nikmat menyebut nama Luna dan Dita saat berada di puncak ejakulasi saya.

Andai saja saya bisa benar – benar menelanjangi , menjamah , menjilati setiap jengkal tubuhnya dan memasukan kontol saya kedalam vagina Luna dan Dita di alam sadar saya. Tapi apa daya mereka berada diluar jangkauan saya, mereka adalah anak dari tante Ringga dan Om iwan, adik dari orangtua saya.

Ya…Luna dan Dita adalah sepupu saya.

Tante Ringga orang nya anggun yach selau merasa setiap orang dapat diaturnya ,tapi diluar itu untuk seusianya tubuh tante Ringga masih bagus, kencang dan gempal pantat dan buah dadanya masih terlihat kencang sekali ,mungkin ini yang menurun kepada anak – anaknya , rambutnya hitam dan ikal, hidungnya kecil dan mancung bibirnya yang tebal membuat wajahnya terlihat sedikit nakal.

Sedangkan Om iwan walaupun tidak tinggi untuk ukuran laki – laki tapi wajahnya tampan, mereka memiliki 6 orang anak yang semuanya cantik dan Seksi , yang paling besar namanya kak Icha 29 tahun sudah berkeluarga mempunyai 2 orang anak, kedua kak Sita 27 tahun juga sudah bersuami.

Kemudian kak Nuri 25 tahun ,yang keempat kak Intan 24 tahun , kelima Luna 24 tahun dan sibontot Dita 21 tahun , yang membedakan Luna dan Dita dari kakak – kakaknya adalah daya tarik Seks mereka yang sangat tinggi , walaupun sebenarnya kalau dilihat dari sudut pandang orang lain mereka berdua tidak lebih cantik dan Seksi dari semua cewek yang pernah saya kencani.

Kalau saya gambarkan Luna yang usianya hanya lebih muda beberapa bulan dari saya , tinggi badanya hanya kisaran 160 cm wajahnya bersih dan cantik sekali ,rambutnya yang hitam panjang sebahu matanya bulat dan sangat indah bibirnya tipis Seksi ,dia memiliki hidung mancung tante Ringga, kulitnya putih tangan dan kakinya ditumbuhi bulu – bulu mulus yang jelas terlihat karena kulitnya yang sangat putih.

Saya sering mengkhayalkan andai saya bisa membelai bulu – bulu mulus itu dari betis lalu naik ke paha…dan naik terus ketempat terpenting dari organ tubuh Luna….., buah dadanya tidak terlalu besar , pinggangnya kecil dan bokongnya montok.

Dita lebih pendek dari Luna tingginya 162 cm rambutnya hitam kecoklatan yang panjangnya hanya menutupi lehernya yang putih dan menggemaskan matanya bulat bibir bagian bawahnya agak tebal dan Seksi.

Entah apa rasanya memasukan kontol saya kedalam mulutnya , kulitnya putih pucat seperti kulit mami nya , buah dadanya besar ,montok, bundar , terlihat sangat padat dan menantang . Kalau dia sedang menggunakan kaos ketat , sangat terlihat bentuk indah buah dadanya tak kuat saya.

Ingin rasanya meremas dan menaruh kontol saya diantara dua belah gunung yang mengemaskan itu , kakinya begitu putih dan padat.

Dari pengalaman saya tipe kaki seperti ini sangat kuat bermain di tempat tidur, dengan pinggang yang kecil tapi bokongnya padat , besar dan montok ( pantat itik )…..,

Ohhhh.. nikmatnya kalau bisa melakukan doggie style dengan Dita…….,

Bagi saya mereka adalah fantasi Seks saya tertinggi. Birahi saya pada mereka dimulai pada saat saya masih di smp, waktu itu tubuh mereka belum sempurna seperti sekarang , tapi tidak tahu kenapa ?

Ada setan mana yang masuk ke tubuh saya ?

atau karena sedang dalam masa puber saya , sering sekali saya mengintip posisi tidur salah satu dari mereka saat menginap dirumah dari jendela kamar adik perempuan saya, yang sebaya dengan mereka sambil memegang kontol saya.

Saat-saat seperti itu sangat menyiksa saya, ini berlangsung beberapa bulan sampai suatu malam saya memberanikan diri untuk memasuki kamar adik saya karena saat itu Dita sedang menginap di rumah , masih ingat waktu itu jam 2.30 PM.

Saya dengan mengendap-ngendap membuka pintu kamar adik saya yang tidak pernah dikunci , tipe tempat tidur adik saya memiliki kasur tambahan dibawahnya yang bisa keluar masuk seperti laci , Dita tidur dibawah sendiri , memakai daster panjang dan berlengan pendek , posisi tidurnya miring kaki kanan memeluk bantal sehingga seluruh bagian betisnya terlihat jelas sementara kaki kirinya lurus , wajahnya seksi sekali.

Lama saya tertegun di ujung tempat tidur sambil beberapa kali menelan air liur saya, dan akhirnya saya beranikan diri untuk menarik daster Dita lebih keatas sedikit sehingga terlihatlah pahanya yang putih , dengan tangan saya yang gemetar dan berkeringat saya sentuh ujung paha bagian luar.

Ooooh. . . . .mulus sekali ,

karena Dita tidak bereaksi maka saya turunkan tangan saya untuk menyentuh paha bagian bawah.

“Wah..sudah tidur pules nih. . . .”

Maka saya singkapkan lagi dasternya sedikit demi sedikit hingga celana dalamnya yang berwarna hitam transparan terlihat jelas…,

nah sekarang saya bisa bebas mengelus dan menjamah paha yang lembut dan wangi sekali itu. Setelah itu keberanian saya bertambah..saya tarik bantal yang dipeluknya hingga kedua belah kaki yang mulus bisa saya jamah perlahan ,ingin rasanya berbuat lebih tapi,

”Ah..takut bangun . . .”

sampai akhirnya saya sampai di antara kedua pangkal paha , saya tarik tubuh Dita perlahan supaya posisi kakinya agak mengangkang..,

dan tiba-tiba dia bergerak sambil bergumam…,

“Uhhhh ..”

Gumamnya ..wah spontan saya kaget kemudian lari dan bersembunyi dibalik lemari pakaian….,

Sekitar lima belas menit tan saya disitu saya berfikir.

“Ah cuma nglantur….kalau dia bangun pasti dia sudah bisa melihat saya saat saya lari tadi".

Maka saya kembali mendekati tempat tidur….Oh…posisi tidur Dita sekarang celentang…dengan kaki kiri ditekuk keatas …,

”Wah makin gampang dan enak nih”… ,

Tapi dasternya sudah kembali turun menutupi setengah paha, maka perlahan saya tarik lagi keatas sampai cawet nya , dan mulai saya ciumi perlahan memeknya yang masih terbungkus celana dalam.

”Ah….coba bisa saya buka celana dalam ini . . . . ”

Puas dibawah, saya keatas kesentuh buah dadanya dari bagian luar daster karena waktu itu Dita masih kelas 1 smp maka semua bagian penting tubuhnya masih serba kecil, saya sentuh dengan lembut dua payudara yang menggoda.

Dan dengan nekat saya susupkan tangan saya melalui bagian leher daster untuk menyentuh sedikit saja buah dadanya.

Ooh. . . .Dita lembut sekali , karena lampu di kamar tidak dimatikan maka bisa saya lihat pentilnya yang merah muda. Tidak sadar ternyata jam sudah menunjukan jam 4.00 pm, maka tanpa merapikan pakaian Dita saya langsung keluar kamar dan masuk kekamar saya.

Kemudian melakukan ngocok… Sambil membayangkan apa yang baru saja saya lakukan, setelah puas saya terbaring di kamar.. Sambil melamun.

“Wah seandainya kakanya Luna, seperti apa yach….,

”Suatu hari saya pulang dari main futsal di kampus saya karena rumah tante Ringga dekat dengan rumah teman – teman saya yang lain maka saya pulang menumpang salah satu teman saya yang dijemput sopir, tidak lama saya mampir dirumah tante Ringga sambil ingin melihat Luna atau Dita.

“Eh.. Romi sahut tante Ringga mau nginep disini . . . .”

”Engga ah tante Romi mau pulang ….”

Jangan ah Romi…,

ini kan sudah jam setengah sepuluh udah nginep disini aja besokkan hari minggu.

Waktu itu Luna , nuri dan intan sedang ada di rumah kecuali Dita yang sedang berlibur ke rumah kontrakan kak icha dan kak Ayu yang berkampus di bandung.

“ Iyach. . , nginep aja . . . .” Sahut Kak Nuri ,

kamu tidur di kamar saya aja, biar kak Nuri tidur sama Kak Intan…..akhirnya saya setuju.

Di rumah tante Ringga ada 4 kamar , yaitu kamar tante Ringga dan Om iwan , dan kalau anak – anaknya semua sedang berada di rumah ,Kak Intan tidur berdua Kak Icha , Kak Nuri sekamar dengan Kak Sita , yang terakhir kamar Luna dan Dita.

Wah saya akan coba masuk kamar Luna yang tidur sendirian malam ini piker saya….. Malam itu saya tidak bisa tidur lagi, sebentar – bentar saya melihat jam.

”Wah lama sekali sih…..”

Saya tadi memperhatikan Luna masuk kamar jam 9.00 malam pasti dia sudah tertidur lelap dia. Dan sekarang sudah jam 11.00 , tapi ruang tengah masih terang Om iwan masih nonton Film.

Akhirnya saya tertidur, tiba- tiba saya terbangun dan melihat jam sudah jam 2.30 PM. Wah bisa gagal , saya keluar kamar kak Nuri yang berada diatas, turun tangga kemudian melewati ruang tengah.

Sesampainya di depan kamar Luna saya lihat cahaya lampu dari dalam kamarnya yang berasal dari lampu tidur. Mengendap-ngendap saya gerakan kaca yang ada disamping pintu yang masih menggunakan kaca. Setelah kaca terbuka cukup untuk saya masukan tangan saya ,saya geser tirai yang menutupi jendela.

”Dasyat. . . ” pemandangan indah saya lihat Luna yang tadi memakai daster pendek , sudah tertidur pulas dengan memperlihatkan seluruh bagian kakinya yang putih mulus karena dasternya yang sudah tersingkap ke atas sampai ke celana dalamnya yang berwarna putih….,

setelah tertegun sebentar , tangan saya beralih ke sebelah kiri meraih kunci pintu lalu membukanya.

”Ceklaak . . . . .” ”Ceklak. . . . . .”

Kemudian perlahan – lahan saya masuk kamar Luna yang harum sekali…..sambil berjongkok disamping tempat Luna tidur , saya perhatikan wajah sepupu saya yang cantik itu. Lalu pandangansaya beralih ke bawah…sampai ke kakinya ….,

disitulah saya mulai tergila – gila dengan kaki Luna. Saya sentuh dengan berhati – hati kaki yang ditumbuhi bulu – bulu mulus yang tersusun rapih….kakinya lembut , harum dan mulus , terus saya jamah.

Dari ujung kaki hingga pangkal pahanya ….lalu saya benamkan perlahan hidung dan mulut saya diatas memeknya yang terbungkus celana dalam. ”Wah kok . . .memek kamu ga setebal Dita yach Lun…” bisik saya. Lalu saya beralih ke buah dadanya , pada waktu itu buah dada Luna lebih besar dari Dita ,karena usia Luna yang lebih tua, wajar saja kalau payudara nya sudah tumbuh membesar.

Lain halnya dengan Dita ..pentil Luna berwarna coklat muda.setelah puas saya keluar kamar Luna menutup kembali pintu dan seperti biasa melakukan ngocok di kamar mandi. Kejadian ini berlangsung bertahun – tahun saya selalu melakukan hal yang itu – itu saja terhadap Luna dan Dita berulang kali…ingin sekali mendapatkan lebih tapi saya sangat takut mereka bangun ditengah – tengah “aksi saya“.

Karena desakan – desakan “Nafsu” inilah maka suatu malam hal yang sangat saya takutkan menjadi kenyataan. Waktu itu saya sudah duduk di bangku sma kelas 2 , malam itu saya menginap di rumah tante Ringga.

Waktu itu seperti biasa Luna tidur dengan Dita ,dan malam itu saat berada di kamar mereka , Saya punya “program baru” yaitu mengeluarkan kontol saya dan menempelkan ke pantat , buah dada , bibir , serta “memaksa” mereka mengocok – ngocok dengan tangan mereka .

Sasaran pertama saya adalah Dita rencana menggesekan kontol saya ke pantat Dita gagal karena dia berbaring celentang,…jadi sasaran saya langsung kearah dada Dita , dan saya tepuk – tepukan kontol saya diatas gundukan buah dadanya yang tertutup kaos ketat.

Lalu saya gesek – gesek perlahan si “kepala kontol” di permukaan bibirnya , pindah naik merasakan rambut Dita menyentuh kontol saya. Kemudian menyerahkan si “batang dan biji saya” ke dalam geggaman telapak tangan Dita.

Selesai Dita …,pindah ke Luna. “Nah Lun.. Sepertinya kamu sudah siap nih. . . .” Luna tidur miring menghadap Dita….,

”Wah menu saya di tubuh Luna bisa lengkap dong”

Berturut – turut dari bibir , buah dada , rambut tangan, sama seperti yang dialami Dita berjalan lancar, Luna memang gemar tidur dengan menggunakan daster pendek , sehingga malam itu dengan posisi miring dibelakang tubuh Luna.

Saya bisa bebas menempatkan kontol saya diatas celana dalamnya dan sedikit terkena kulit bokongnya, karena nikmatnya dengan pengalaman ini , timbullah ide baru saya jepitkan.

“Batang kontol saya” diantara paha Luna tepat dibawah memeknya sehingga terasa nikmat seperti benar – benar sedang berhubungan Seks dengan Luna.

Saya peluk dia dari belakang sambil menempelkan tangan kanan saya di dadanya yang indah, bisa saya rasakan dan saya mainkan pentilnya, harum tubuhnya semakin membuat saya bernafsu. Maka tanpa disadari goyangan pantatsaya semakin cepat , kedua tangansaya tidak lagi menempel tapi meremas payudaranya dan bokongnya yang padat.

“OOooh..Luna..enak..enak Lun..”

Gumam saya tanpa sadar , ..tiba – tiba dia bergerak dan terbangun, sikut lengan kanannya

“menghajar tulang rusuksaya” ..setelah itu dia berbalik mencoba melihat siapa yang sedang menggerayangi tubuhnya…

saya terloncat dan berdiri sambil menaikan celana saya.

Sambil terduduk di tempat tidur dia membentak saya ! ! ! !

”Romi apa yang kamu lakuin….ngapain kamu masuk – masuk kamar gw ….! ! ! ! !

Spontan saja saya lari keluar kamar tanpa menjawab.

Pagi-pagi sekali hari itu Om iwan membangunkan saya dan langsung memberikan ceramah dengan lembut mengenai kejadian semalam ,lain halnya dengan tante Ringga .

Dia sangat emosi ,mungkin tidak rela saya menikmati tubuh anaknya walaupun hanya

“Menggesek – gesekkan kontol. . . ”

Dia juga mengancam akan melaporkan ini kepada orangtua saya.

Setelah menerima semua cacian dan makian tante Ringga, saya berangkat bertanding. Tak saya lihat lagi wajah Luna.
Pada saat saya keluar rumah tante Ringga…yang ada hanya ka icha yang memandang saya dengan sinis sementara Kak Nuri masih berbaik hati mengantar saya sampai ke pagar.
Hari-hari setelah kejadian itu membuat hubungan saya dengan keluarga tante Ringga agak sedikit renggang. Tapi bukannya saya menyadari kesalahan , tapi malah sebaliknya saya semakin tergila-gila dengan tubuh Luna dan Dita.

Apalagi saat Luna dan Dita sudah memasuki perguruan tinggi , wajah Luna bertambah cantik lekuk – lekuk tubuhnya semakin menjadi, sementara Dita ,buah dadanya semakin membesar.Saya tidak tahu berapa ukuran nya tapi dengan memakai blouse ataupun kemeja yang longgar saja buah dadanya amat sangat menonjol,semakin gempal , besar dan bulat ,bokongnya semakin montok.

Kesimpulannya kalo soal wajah Luna jauh lebih cantik dari Dita, tapi soal ukuran buah dada , pantat dan bentuk bibirnya yang Seksi Dita sulit dikalahkan oleh Luna. Karena itu rumah tante Ringga selalu ramai didatangi laki – laki , yang mencoba mendekati anak-anaknya ,yang paling banyak “diminati” oleh mereka adalah Dita kemudian baru Luna.
Walaupun mereka berdua telah memiliki pacar tapi tidak mengurangi semangat laki – laki lain untuk berusaha merebut perhatiannya tapi keliatannya Luna dan Dita termasuk perempuan – perempuan yang setia.

Ah… andai saja mereka itu bukan sepupusaya maka saya akan berada dalam antrian itu. Pernah saya mencoba menyatakan rasa suka saya pada salah satu dari mereka setelah hubungan kami sudah membaik ,dengan harapan bisa mengencani mereka seperti layaknya cewek – cewek lain dalam hidup saya.

Namun bentakan Luna ,apalagi cacian dan makian tante Ringga , beberapa tahun yang lalu membuat hati saya ciut dan tidak berani lagi macam-macam.
Hidup saya benar – benar tersiksa terutama saat saya bertemu dengan mereka, kontol saya selalu menegang dan angan – angan saya pun melayang – layang membayangkan apa yang ada dibalik pakaian mereka .

Rasa frustasi itu membuat saya diam – diam sering mencuri celana dalam dan BRA dari dalam lemari pakaian mereka untuk saya bawa pulang dan melakukan ngocok dengan celana dalam ataupun BRA mereka sambil menatap wajah mereka dari foto – foto yang saya miliki, terkadang ditambah memutar film bokep.

”OOooooh nikmatnya”….kamu..Luna…,

Dita..hebat sekali kamu…. Entah berapa pasang koleksi pakaian dalam Luna dan Dita yang ada di dalam kamar saya yang semuanya pernah terkena cairan pejuh saya….itu pun tidak berlangsung lama…..,

Karena ini tidak akan pernah memuaskan birahi saya….. Kemudian saya melampiaskan nya kepada perempuan – perempuan lain yang bisa saya kencani,…., tapi itu juga tidak banyak membantu saat saya sadari dalam alam nyata , mereka tak tersentuh oleh saya.

Mereka hanya bisa saya sentuh dalam khayalan …, di alam sadar saya hanya dapat menikmati setiap lekuk tubuh mereka yang terbungsayas rapat pakaiannya , apalagi setelah kejadian tersebut tante Ringga dan anak – anaknya selalu memandang saya dengan tatapan sinis , dan dari mulai pakaian , sikap dan gerak- gerik tubuh mereka sangat berhati-hati terutama kalau saya ada di dekat mereka.

Mereka tidak memberikan sedikitpun kesempatan pada saya untuk mencuri kesempatan menikmati keindahan tubuh mereka dari sela – sela pakaian mereka yang tersingkap, seakan – akan tubuh mereka menertawakan saya…dan berkata..

“berimajinasilah terus Rom ….”,

 Tingkah saya dan perlakuan mereka pada saya yang seperti ini, semakin membuat saya bergairah kepada mereka dan memutar otak.

Agar bisa “merasakan tubuh Luna dan Dita bukan impian lagi . . . . . . . . .”

Sampai suatu hari setelah saya pulang kuliah, di tempat biasa saya nongkorng…di kawasan Semarang Kota ,saya ngobrol dengan Fikri atau yang biasa dipanggil “Bebeb”.

Karena ibunya pemilik apotik terkenal di Semarang dan Bapaknya dokter. Bebeb sangat terkenal diantara teman – temanku , dia kuliah di fakultas kedokteran.

Bebeb sering merawat siapa saja dengan obat – obatan yang dimilikinya untuk berbagai macam penyakit, dari mulai penyakit turunan , kambuhan , kelamin , obat kuat sampai dengan cari penyakit. 

Maksudnya selain memberikan pengobatan Bebeb juga sering mengkonsumsi obat – obatan dengan beberapa temannya untuk “teller” nama “Bebeb” diambil dari salah satu nama tukang obat di daerah Semarang barat, karena Bebeb lebih terkenal sebagai tukang obat dibandingkan menjadi calon dokter.

“Rom….. Wah kemarin tuh cewek yang Gw kenalin ke kamu…khan sok jual mahal , udah Gw beliin segala macem masih juga sok ga mau Gw gituin” cerita si Bebeb tiba –tiba sambil agak teler…… “Terus kemarin kamu sama dia kemana”..? Tanya saya….

Kita makan siang di lantai atas hotel , waktu dia ke toilet, hehe….Gw campurin aja obat tidur di dalam minumannya karena jam segitu hotel kan sepi banget jadi ga ada yang liat.

“Biarin aja biar dia tidur terus jadi bisa Gw kerjain” Kata Bebeb sambil menggebu – gebu.

“Teruss..terus”….

tanya saya penasaran. Tapi sehabis dari wc kita ngobrol – ngobrol lagi …

ternyata obrolan kita jadi serius disitu Gw tau kalo di suka sama Gw dan dia ga mau Gw main – mainin jadinya.

Dia ga mau Gw apa-apain sebelum kita “jadian”…. Akhirnya kita kemarin jadian deh…

”lanjut Bebeb…sambil tersenyum khas…………….. “

Yah…tapi dia udah minum belum minumannya yang elo kasih obat tidur” Tanya saya.

“Ya udah………Gw juga bingung … obat tidurnya cepet bereaksi. Setelah dia bilang mau jadi cewek Gw …dia semaput di meja makan Rom…., apes..!!!

Jadi ga tega Gw karena dia kan sekarang cewek Gw …,

jadinya Gw kebagian gendong dia doang… pulang kerumah,apes…apes.

“ha…ha…hahaha” saya tertawa terpingkal – pingkal….”.

Otak kamu kebanyakan isinya pil koplo sih…, tapi sejenak tertawa saya terhenti karena saya mendapat ide hebat

“Eh….Beb…ngomong – ngomong soal obat tidur …

Gw juga punya masalah sama seperti loe Beb…bagi dong obat tidurnya. “Iya boleh deh….Gw masih nyimpen tuh di laci mobil obat tidurnya ambil aja Rom…”

“Bukan obat tidur begituan yang Gw pengen Beb…..” Sanggahku.

“ Terus apaan dong” tanya Bebeb.

Sambil mengerutkan dahinya. “itu kamu obat bius yang cair….yang kaya di film-film taro di saputangan sekali bekep langsung orang itu semaput”kata ku ..

“Buset……mau ngapain kamu…sakit juga kamu…,

” Bebeb terkaget – kaget…. “mau bantuin Gw gaaa….

jangan banyak cocot deh”.

“Ga ah…susah dapetin gituan sih…ga mungkin bisa Gw” jelas Bebeb…,

singkat cerita . Saya berhasil membujuk Bebeb mencarikan “barang” yang saya maksud ,

walaupun saya harus mengorbankan mobilku untuk dipinjamkan kepada Bebeb yang akan pergunakannya untuk “sprint rally”

serta mengangganti semua biaya kerusakan mobilku setelah dikembalikan , ditambah biaya pembelian “obat” tersebut sebesar 8 juta rupiah, dan ini berarti saya harus menguras seluruh tabungan dan berurusan dengan seorang lintah darat bernama “Robert” .

Semua ini saya sanggupi ,karena otak sehatku sudah tidak bisa berfikir karena dorongan nafsu birahi yang bicara.

”Okey deh Beb”… kita sepakat dan 4 hari kemudian saya dan Bebeb bertemu di tempat yang sama sesuai perjanjian Bebeb membawa sebotol kecil berwarna coklat tua…,

yang tidak ada tulisannya … ”Apa ini Beb…” tanya ku …”

Itu namanya cholorofoam isinya 50 ml”..jawab Bebeb…

” Kok ga meyakinkan gini ga ada tulisannya..?

kamu ga bohongin Gw..?!!”

”Udah deh percaya…kapan pernah Gw bohong”.

“Okey Beb kalo sampe kamu bohongin Gw , dan hidup Gw berantakan gara – gara kamu…..

Gw janji akan cari kamu kemana pergi…Gw akan buat hidup kamu sama – sama berantakan”. Sedikit mengancam.

Hehehe….berapa tahun sih kita kenal Bro….masa Gw segitu jahatnya sama kamu.

Bebeb mencoba meyakinkan saya. Setelah saya mendapatkan senjata untuk membuat semua mimpi dan khayalanku menjadi kenyataan, saya tidak langsung beraksi. Tapi kali ini saya berusaha bersabar untuk menyusun rencana yang lebih matang.
Ada beberapa kendala yang harus saya pikirkan . Langkah pertama saya mulai membuat peta situasi di rumah tante Ringga ,karena selain sekarang saya jarang kesana. Terakhir rumah tante Ringga mengalami renovasi.

Saat suatu pagi saya berkunjung ke rumah tante Ringga dan hanya ada mpok indun pembantu mereka yang baru 2 tahun bekerja disana , dari Mpok Indun saya dapatkan banyak informasi , Kak Icha dan KaK Sita sudah tidak tinggal disitu mereka menetap di bandung.
Kamar Luna dan Dita di bawah sudah mengalami renovasi diperbesar dan kaca sudah tidak ada lagi ini menyulitkanku saya harus dapat membuka kunci dari luar , tapi untungnya kunci pintunya tidak mengalami perubahan masih dengan tipe lama dengan lubang kunci yang besar dan tidak ada tambahan kunci grendel atau jenis lain di dalam setiap kamar.

Sementara kak intan dan kak nuri tidur di lantai atas di kamar mereka masing – masing, kondisi saat ini tidak memungkinkan saya untuk menginap di rumah tante Ringga dan menggunakan salah satu kamar dari kak intan atau kak nuri sebab tipe tempat tidur single bed yang mereka pergunakan.
Sehingga tidak mungkin lagi salah satu dari mereka, berpindah untuk tidur berdua di salah satu kamar. Apalagi lagi saat weekend kak icha atau kak sita sering datang dan menginap bersama keluarganya.

”Wah makin sulit nih . . . . . .”
Saya mulai memasuki semua kamar tidur yang ada di rumah tante Ringga untuk mengantisipasi, saya meminjam semua kunci pintunya tanpa sepengetahuan mpok Indun.

“Mpok Indun saya ke rumah temen dulu yah titip mobil yah….” Kata saya.

Kemudian saya berlari ke tukang kunci terdekat untuk menggandakannya dan kembali ke rumah tante Ringga untuk mengembalikan kunci – kunci tersebut ditempat semula.
Dan akan ku mulai aksi berikutnya yang lebih aman . Selesai

 AGEN JUDI BOLA TERBAIK DAN TERPERCAYA